Efek samping gula pasir, gula batu,gula merah - Gula merupakan pemanis makanan yang disukai banyak orang. Penggunaan Gula biasanya dengan cara menambahkan pada makanan atau minuman, dan jarang sekali orang yang mengkonsumsi gula secara langsung. Di Indonesia mengenal banyak jenis gula, diantaranya Gula Jawa/Kelapa, Gula Pasir dan Gula Batu. Gula merah atau Gula jawa adalah pemanis yang dibuat dari nira pohon kelapa, aren. Gula merah dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon kelapa.

Dalam masyarakat dikenal dengan 3 jenis gula, yaitu gula pasir, gula batu dan gula merah. Meskipun sama-sama manis rasanya, antara gula pasir, gula batu dan gula merah ternyata mempunyai dampak yang berbeda bagi tubuh, khususnya bagi pankreas. Lalu apa dampak penggunaan gula-gula tersebut terhadap pankreas ?

Gula pasir, gula batu, dan gula merah adalah sama-sama makanan pemanis dan sangat disukai orang. Namun ketiga jenis gula tersebut memberikan dampak yang tidak sama untuk kesehatan tubuh dan organ pankreas kita.


Pankreas bekerja memproses zat gula menjadi energi. Pada saat kita memakan makanan yang mengandung karbohidrat, oleh pankreas diubah dahulu menjadi gula darah. Selanjutnya untuk mengubah gula darah menjadi energi pankreas harus memproduksi insulin .


Sebagai referensi saja, ilmu kedokteran biasanya mengukur ini dengan istilah Indeks Lelah. Pankreas dan tubuh akan mencapai titik lelah bila nilai Indeks Lelah mencapai +3 atau lebih besar.

Gula Jawa, Gula Pasir dan Gula Batu
Gula jawa adalah gula yang dibuat dari nira yang berasal dari nira pohon kelapa. Gula jawa berwarna kekuningan atau kecokelatan dengan rasa manis nira kelapa. Disebut Gula jawa karena para pengrajin kebanyakan dari pulau jawa.
Gula pasir merupakan bahan baku masakan yang terbuat dari sari tebu dan dikristalkan membentuk serbuk-serbuk seperti pasir. Berbeda dengan gula halus, gula pasir mempunyai butiran-butiran yang lebih kasar. Gula pasir memiliki rasa yang manis dan mudah larut dalam air terutama air panas. Gula pasir umumnya berwarna putih kekuningan atau sedikit coklat. Gula pasir didapatkan dari ekstraksi sari tebu yang dikristalkan. Gula pasir tidak mempunyai aroma tetapi berbau harum ketika diolah menjadi karamel. Gula pasir banyak ditemui dimanapun dalam bentuk kemasan. Gula pasir menjadi salah satu dari sembilan bahan pokok yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Gula pasir termasuk rentan terhadap kelembaban karena bisa mengubah tekstur dari gula tersebut. Gula batu (disebut juga rock sugar) adalah gula yang dikristalkan dari gula pasir dengan bantuan air yang dipanaskan hingga mencapai kondisi jenuh dan lalu menjadi dingin maka terbentuklah gula batu. Kristal gula saat dibuat yaitu dengan cara melarutkan gula bersama air, lalu dipanaskan hingga menjadi jenuh lalu kristalisasi sampai penurunan temperatur/suhu. Kristalisasi menjadi lebih cepat ketika setangkai ranting pohon dimasukkan ke dalam larutan dan kristal gula tersusun di sekitar ranting, membentuk batu maka disebutlah gula batu.

Perbedaan Gula Jawa, Gula Pasir Dan Gula Batu
Penggunaan gula biasanya dengan cara menambahkan pada makanan dan minuman, jarang sekali orang yang mengkonsumsi gula secara langsung.  Di masyarakat ada 3 jenis gula yang dikenal yaitu gula jawa, gula pasir dan gula batu.

Namun meskipun sama-sama manis rasanya, ternyata antara gula pasir, gula batu dan gula jawa mempunyai dampak yang berbeda bagi tubuh khususnya bagi pankreas.  dampak penggunaan gula-gula terhadap pankreas?

✔ Gula Pasir
Gula pasir adalah pemanis yang paling sering dipakai untuk makanan dan minuman sehari-hari. Seperti kopi, teh, jus, makanan minuman ringan lainnya, umumnya sering menggunakan gula pasir. Namun ternyata gula pasir ini memiliki dampak kurang baik untuk kesehatan pankreas dan tubuh.

Gula pasir adalah merupakan karbohidrat sederhana yang sulit dicerna dan sulit mengubahnya menjadi energi. Untuk dapat mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya butuh waktu 3 menit. Namun untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit.

Selain itu, Indeks Lelah pada pankreas mencapai nilai +5. Nilai ini berlaku untuk 1/2 sampai 1 sendok gula . Dengan demikian, proses mengubah zat gula pada gula pasir menjadi energi adalah beban yang melelahkan bagi pankreas.


Pankreas yang normal setiap hari kemampuannya hanya dapat mengubah 1/2 sendok makan gula pasir menjadi energi. Setengah sendok makan gula pasir kira-kira 5 gram. Bila setiap hari gula pasir yang kita konsumsi lebih dari setengah sendok, maka sisanya akan menumpuk menjadi gula darah dan jadi lemak tubuh. Sehingga akibatnya orang akan bertambah gemuk, lama-kelamaan akan menjadi diabetes.

Untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit saja. Akan tetapi...
  • Untuk mengubah gula darah menjadi energi, yang dapat disimpan dalam otot, maka pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit. Mengapa? Karena proses pembuatan gula pasir yang memerlukan pemanasan sangat tinggi dibandingkan dengan gula batu. Dan semakin tinggi proses pemanasan makanan, maka makanan tersebut akan semakin sulit dicerna.
  • Dalam satu hari, pankreas yang normal hanya mampu mengubah 5gr (½ sdk mkn) gula pasir menjadi energi. Lalu bagaimana jika kita mengkonsumsi lebih dari ½ sdk mkn gula pasir??? Maka sisa gula pasir yang tidak bisa diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh menjadi "gula darah dan lemak". Dan lama kelamaan tubuh kita akan terkena penyakit diabetes. Jadi, apakah kita masih tertarik untuk meng konsumsi gula pasir sesukanya/seenaknya???

 ✔ Gula Batu
Gula batu merupakan gula yang berbentuk seperti batu (bening/putih & mirip dengan es batu)...
  • Proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir, namun suhu yang diperlukan untuk proses pembuatannya "tidak setinggi" seperti pada gula pasir.
  • Dalam 1 hari, pankreas yang normal mampu mengubah 60gr (sekitar 6 sdk mkn) gula batu menjadi energi. Dan dengan demikian, gula batu tergolong lebih sehat dibanding gula pasir.
Gula batu memiliki efek yang berlainan dengan gula pasir. Untuk dapat mengubah gula batu menjadi gula darah, pankreas butuh waktu yang sama seperti mengkonversi gula pasir yaitu membutuhkan waktu 3 menit.

Demikian halnya mengubah gula darah menjadi energi juga waktu yang dibutuhkan sama panjang. Untuk Indeks Lelah pankreas lebih rendah, yaitu +0,0005. Ini bisa diartikan bahwa index lelahnya lebih rendah 10.000 x dari gula pasir. Pankreas nyaris tidak merasa lelah mengkonversi gula batu menjadi energi.


Kesimpulannya gula batu masih termasuk karbohidrat kompleks yang sehat dibanding gula pasir. Gula batu jauh lebih baik dari gula pasir. Pankreas normal setiap hari memiliki kemampuan meng-konversi 6 sendok (kira-kira 60 gram) makan gula batu menjadi energi.

 ✔ Gula Jawa
Gula merah dikenal juga dengan nama gula jawa, yang merupakan gula yang dibuat dari bunga pohon kelapa/aren. Biasanya lebih sering digunakan untuk bumbu dapur.
Dalam 1 hari, pankreas yang normal/sehat mampu mengubah 90gr (sekitar 9 sdk mkn) gula merah menjadi energi. Jadi jika dibandingkan dengan gula pasir dan gula batu, maka gula merah merupakan gula yang paling sehat.
Agar pankreas anda tidak kelelahan dan tetap sehat, maka sebaiknya kita mengurangi untuk konsumsi gula, baik itu gula merah, gula batu, dan terlebih lagi gula pasir. Pankreas mempunyai batas kemampuan untuk mengubah gula menjadi energi dan bila pankreas sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya tersebut, maka tubuh akan dapat terkena penyakit diabetes.

Palm sugar ini juga memiliki efek yang beda dengan gula pasir. Untuk mengubah gula merah menjadi gula darah di dalam tubuh, juga butuh waktu yang relatif sama, yaitu 3 menit. Untuk mengubah gula darah menjadi energi juga sama 3 menit . Indeks Lelah pankreas dalam menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi +0,00005. Ternyata lebih rendah kira-kira 10x dari gula batu. Dengan demikian, gula merah termasuk yang paling baik. Pankreas yang normal berkemampuan mengkonversi 9 sendok makan gula merah menjadi energi setiap hari atau kira-kira 90 gram.
Indeks Manfaat: Dengan menggunakan metoda Energi 5 Elemen diperoleh Indeks Manfaat terhadap pankreas dari ketiga jenis gula di atas. Gula pasir menghasilkan nilai negatif, baik bagi tubuh maupun bagi pankreas, yang berarti merugikan bagi kesehatan. Gula batu dan gula merah memberikan hasil positif bagi tubuh dan pankreas.

Hidup Lebih Sehat Dengan Pemanis Sehat Apapun Makanannya, Gula Semut Pemanisnya Gula semut dapat di jadikan campuran dalam membuat kue, rasanya menjadi lebih enak dan aromanya lebih harum. Selain manis, ada rasa karamel yang menyertainya. kelebihan lain yang dimiliki gula semut apabila dibandingkan dengan gula pasir. Diantaranya:

  1. Warna coklat pada gula semut mengandung serat makanan yang baik bagi pencernaan. Cocok nih untuk yang sering mempunyai masalah pencernaan.
  2. Teksturnya yang lebih lembut. gula semut bisa lebih cepat larut
  3. Gula semut mengandung banyak nutrisi, yaitu protein, mineral, glukosa, sukrosa, vitamin C, riboflavin, thiamine, fosfor dan kalsium. Wah, selain enak, sehat pula.
  4. Gula semut dapat disimpan dalam waktu yang lama. Asalkan tetap kering dan tersimpan rapat, gula semut dapat bertahan lebih dari empat tahun. Wow!
  5. Untuk terapi asma, kurang darah/anemia, lepra/kusta, dan untuk mempercepat pertumbuhan anak.
  6. Baik untuk meringankan batuk yang disertai demam.
  7. Baik untuk makanan awal bagi penderita penyakit typhus.
  8. Baik untuk diet, mengurangi panas pankreas, menguatkan jantung, membantu pertumbuhan gigi sehingga kuat.
  9. Membersihkan dan mengontrol saluran pencernaan

Share this:

Related Posts

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments